Kelas : 1DF01
NPM : 56212944
PERANAN DAN DAMPAK ILMU ALAMIAH DAN TEKNOLOGI
1. Peranan ilmu Alamiah dan Teknologi
Dalam
kehidupan manusia dewasa ini tidak terlepas dari ilmu alamiah dan ilmu
terapannya berupa teknologi, dalam berbagai bidang, misalnya ilmu
kedokteran dan ilmu farmasi (Obat-Obatan) merupakan cabang dari biologi
sebagai ilmu terapan, Pakaian, jam tangan, pensil atau pulpen yang kita
pakai sehari-hari adalah hasil dari teknologi.
Peranan ilmu alamiah dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari sangat terasa yang berperan dalam kehidupan antara lain adalah.
Materi,
yaitu apa saja yang mempunyai masa dan menepati ruang sedangkan energi
adalah suatu tenaga yang bisa memindahkan mteri dari suatu tempat ke
tempat yang lain, energi terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya energi
panas, energi cahaya, energi gerak, energi listrik, energi kimia dan
sebaginya.
Energi
dapat dirugah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain, energi itu
kekal adanya, energi listrik sangat penting bagi kehidupan manusia dan
dapat diambil melalui berbagai cara antara lain :
1. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Prinsipnya adalah energi potensial dari air danau diubah menjadi energi listrik melalui turbin yang mengerakan generator
2. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
Prinsipnya, Mesin Diesel menggerakan generator listrik
3. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Prinsipnya,
Reksi Nuklir menghasilkan energi panas, energi panas ini menjadi energi
mekanik melelui penguapan air, turbin uap berputar menggerakan
generator listrik.
MESIN-MESIN HASIL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Diantaranya :
a. Mesin Bakau
b. Mesin Diesel
c. Jet
d. Roket dan Nuklir
2. Dampak Ilmu Alamiah Dan Teknologi Bagi Kehidupan
Dampak
atau efek dari ilmu alamiah dan teknologi yang telah dikembangkan
manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan sehingga lebih mudah dan
menyenangkan dapat bersifat Negatif karena menimbulkan akibat sampingan,
akibat negatif itu bila dibiarkan akan membawa malapetaka, oleh karena
itu manusia setelah mengetahui beberapa hasil ilmu alamiah dan teknologi
mencoba mengatasi juga dengan Imu Alamiah dan teknologi yang baru.
Dampak
teknologi IPA terhadap kelangsungan hidup manusia meliputi hampir semua
aspek kehidupan Contohnya : Sandang, Papan dan Pangan, Teknologi IPA
tidak hanya meningkatkan kualitas tetapi juga kuantitas sandang dan
papan, sementara untuk pangan teknologi IPA dapat meningkatkan produksi
dengan diciptakannya Bibit Unggul yang berumur singkat dengan produksi
yang tinggi, terhadap sumber daya alam, kemajuan teknologi memberikan
sumbangan dalam mencari alternatif lain, pengganti sumber energi, yang
semakin terbatas jumlanya.
Teknologi
juga memberikan alternatif dalam mengelola dan memproses sumber daya
alam sehingga dapat menurunkan kerusakan serta populasi yang ditimbulkan
oleh peruses produksi,
Di
semu bidang Industri, teknologi IPA memiliki peran yang sangat besar
meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak dampak negatif yang
ditimbulkannya.
Pesatnya
perkembngan teknologi IPA dapat dilihat pengarunya pada transportasi
dan komunikasi, jarak yang sangat jauh sudah tidak lagi merupakan
kendala, semua itu dapat dijangkau dalam waktu yang singkat.
Penggunaan
teknologi IPA sangatlah tergantung pada niat manusia itu sendiri, sebab
di samping sangat menggantungkan dan mempermudah kegiatan manusia
manusia teknologi juga dapat merupakan malapetaka bila digunakan untuk
maskud yang tidak baik.
IPA
dan teknologi memiliki banyak dampak positif maupun negatif bagi
kelangsungan hidup manusia, beberapa dampak positifnya adalah
maningkatkan kemakmuran, misalnya dengan teknologi modern dapat
diperoleh bahan dasar untuk keperluan industri, mendapatkan bibit unggul
memangaatkan hutan sesuai dengan jenis dan fungsinya, Mempermudah
menghitung, berkomunikasi, transportasi dan sebaginya.
Dalam
bidang kesehatan pun teknologi sudah sangat berperan dalam
menyembuhkan, mengobati bahkan mencegah berkembangnya suatu penyakit
sementara itu, dampak negatifnya dapat berupa penyempitan lapangan
pekerjaan merusak lingkungan, terutama untuk teknologi Nuklir atau
teknologi yang menggunakan zat Radioaktif serta juga menimbulkan
beberapa penyakit baru yang sulit diobati dan berbahaya.
B. SIKAP ILMIAH
Salah
satu tujuan mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah,
untuk membuat kriteria yang tepat memang sukar tetapi berdasarkan
beberapa literatur dirumuskan sebagi berikut :
1. Memiliki rasa ingin tahu atau kurositas yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar.
Seseorang
yang memiliki sikap ilmiah apabila melihat peristiwa atau gejala alam
akan langsung terangsang untuk ingin tahu lebih lanjut mengenai apa,
bagaimana dan mengapa peristiwa itu/gejala itu terjadi dengan
pertanyaan-pertanyaan itu berarti ia memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi lalu ia akan mencari informasi melalui bergbabai sumber dan
melakukan penelitian agar semua pertanyaanya dapat terjawab.
2. Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti
Seorang
yang memiliki sikap ilmiah tidak begitu saja menerima kebenaran isu
atau berita dengan tanpa bukti dan dalam diskusi ilmiah setiap pendapat
atau gagasan harus disertai data dan cara data itu diperoleh sehingga
dapat di verivikasikan atau di cek kemabali
3. Jujur
Seorang
ilmuan wajib melaporkan hasil penelitiannya/pengamatannya secara
objektif, seorang ilmuan dalam kehidupan sehari-hari mungkin saja tidak
lebih jujur dari manusia lainnya, namun dalam penela’ahan ilmiah ada
hal-hal yang memaksa ilmuan untuk
berlaku jujur karena itu laporan ilmuan haruslah dibuat
sejujur-jujurnya dan penelitian menjadi terbuka.
4. Terbuka
Seorang
ilmuwan mempunyai pandangan luas, terbuka dan bebas dari praduga, ia
meyakini bahwa prasangka kebencian, baik pribadi maupun golongan serta
pembunuhan adalah sangat kejam, ia tidak akan memperoleh dugaan bagi
buah fikirannya atas dasar prasangka, ia akan berusaha terus mengetahui
kebenaran tentang Alam, Materi, Modral, Poloitik, Ekonomi dan hidup, ia
tidak akan meremehkan suatu gagasan baru ia akan menghargai, suatu
gagasan baru dan mengujinya sebelum di diterima atau di tolak, jadi ia
terbuka akan pendapat orang lain.
5. Toleran
Seorang
Ilmuwan tidak merasa ia paling hebat ia bahkan bersedia mengakui bahwa
orang lain mungkin saja benar ia bersedia menerima gagasan orang lain
mungkin lebih banyak pengetahuannya, bahwa pendapatnya mungkin saja
salah ia bersedia menerima gagasan orang lain setelah itu di uji dalam
usaha menambah ilmu pengetahuan, ia bersedia belajar dari orang lain,
membandingkan pendapatnya dengan orang lain dan ia tidak memaksakan
suatu pendapat kepada orang lain, ia memiliki sikap toleran dan tenggang
rasa yang tinggi dan jauh dari sikap angkuh.
6. Skepitis
Ilmuwan
pencari kebernaran akan hati-hati meragui atau skeptis ia akan
menyelidiki bukti-bukti yang melatar belakangi suatu kesimpulan ia tidak
akan sinis tetapi kritis untuk memperoleh data yang menjadi dasar suatu
kesimpulan tanpa di dukung bukti yang kuat,
Sikap
skeptis iniperlu dikembangkan oleh orang yang berminat memecahkan
masalah, bila ia tidak kritis mengenai setiap informasi yang diperoleh,
mungkin ada informsi yang salah sehingga menimbulkan akibat suatu
kesimpulan yang salah karena itu setiap informasi peril di uji
kebenarannya atau di cek informasi memerlukan verivikasi.
Setelah bukti-bukti cukup, ilmuwan baru mengambil kesimpulan dan akhirnya memberikan keputusan.
Setelah bukti-bukti cukup, ilmuwan baru mengambil kesimpulan dan akhirnya memberikan keputusan.
7. Optimis
Seorang
ilmuwan selalu berpengharapan baik, ia tidak akan mengatakan bahwa
sesuatu itu tidak dapat dikerjakan tetapi ia akan mengatakan “berikan
saya kesempatan untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan” ia selalu
optimis.
8. Pemberani
Ilmu
pengetahuan merupakah hasil usaha keras dan sifatnya pribadi ilmuwan
sebagai pencari kebenaran akan berani melawan semua ketidak benaran,
penipuan, kepura-puraan, kemunafikan dan kebatilan yang akan menghambat
kemajuan.
C. KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN METODE ILMIAH
1. Keunggulan
Ilmu
pengetahuan (termasuk IPA) yang sifatnya objektif, metode sistematik
dan berlaku umum itu akan membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji
sebagai berikut :
a) Mencari kebenaran yang objektif, bersikap adil, dan itu semua akan menjurus ke arah hidup yang bahagia.
b) Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut, hal ini dapat menjurus kea rah mencari kebenaran it uterus menerus
c) Dengani
ilmu pengetahuan orang lalu tidak percaya pada takhayul astrologi
ataupun karena untung-untungan segala sesuatu di alam semseta ini
terjadi melalui suatu proses yang teratur.
d) Ilmu
pengetahuan membimbing kita untuk ingin tahu lebih banyak ilmu
pengetahuan yang kita peroleh tentunya akan sangat membntu pola
kehidupan kita.
e) Ilmu
pengetahuan mebimbing kita untuk tidak berfikir secara prasangka,
tetapi, berfikir secara terbuka dan objektif suka menerima pendapat
orang lain atau toleran.
f) Metode ilmiah membimbing kita untuk tidak percaya begitu saja pada kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
g) Metode
ilmiah juga membimbing kita selalu bersikap optimis teliti dan berani
membuat sutu pernyataan yang menurut keyakinan iliah itu benar.
2. Keterbatasan
Dengan
metode ilmiah dapat menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, kita telah
mengetahui bahwa data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah
itu berasal dari pengamatan, kita mengetahui pula bahwa panca indera
kita juga memiliki ketarbatasan kemampuan untuk menangkap suatu fakta,
sehingga tidak disanksikan lagi bahwa fakta-fakta yang dikumpulkan
adalah keliru, sehingga kesimpulan yang diambil dari fakta-fakta yang
keliru itu itu akan keliru, jadi kesimpulan keliru dari suatu metode
ilmiah akan ada terus.
Oleh
karena itu semua kesimpulan ilmiah dengan kata lain, kebenaran ilmu
pengetahuan (Termasuk IPA) bersifat panatif Artinya : sebelum keenaran
ilmu yang dapat menolak menolak kesimpulan itu, maka ksimpulan itu
dianggap benar, sebaliknya kesimpulan ilmiah yang akan/dapat menolak
kesimpulan ilmiah terdahulu menjadi kebernaran ilmu yang baru, sehingga
tidak mustahil suatu kesimpulan ilmiah bisa saja berubah sesuai dengan
pengetahuan yang didapat dari wahyu ilahi.
Kebenaran dan pengetahuan ini bersifat mutlaq, artinya tidak akan berubah sepanjang masa.
Metode
ilmiah memang tidak sanggup menjangkau untuk menguji adanya tuhan,
metode ilmiah juga tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan
berkenaan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, juga tidak dapat
menjangkau tentang seni keindahan.
sumber: http://moegrafis.blogspot.com/2011/05/peranan-dan-dampak-ilmu-alamiah-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar